Minggu, 02 Juni 2013

Tanda-Tanda dan Gejala Kanker Serviks

pemeriksaan kanker serviks
Saat ini, kanker serviks merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan kematian wanita di negara-negara berkembang. Jumlah kasus yang tejadi berkisar pada 500.000 kasus pertahun di seluruh dunia, dengan usia rata-rata 52,2 tahun. Cukup tinggi jumlah pendereta kanker serviks ini.

Apa Itu Kanker Serviks?

Serviks merupakan organ bagian terbawah dari rahim. Terbagi menjadi 2 bagian, yaitu ektoserviks (serviks bagian luar) dan endoserviks (serviks bagian dalam). Tiap bagian terlapisi oleh sel yang berbeda. Kedua jenis sel tersebut bertemu di sebuah lapisan yang bernama Squamous Columnar Junction. Di junction ini lah terjadinya kanker serviks tersebut. Sebelum wanita memasuki usia pubertas, batas antara kedua lapisan sel tersebut masih jelas. Namun setelah wanita memasuki usia pubertas, serviks wanita membesar dan batas tersebut menjadi tidak jelas.

Penyebab terjadinya kanker serviks yang saat ini masih menjadi fokus utama adalah virus yang bernama Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini ditemukan pada 80% kejadian kanker serviks. Virus papiloma yang berisiko tinggi lah yang dapat menyebabkan kanker. Contoh virus papiloma yang berisiko tinggi adalah virus papiloma tipe 16 dan 18. Infeksi tersebut dapat menyebabkan munculnya lesi-lesi (luka) di daerah kemaluan. Tidak semua lesi tersebut progres menjadi kanker. Ada faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi sebuah lesi berprogres menjadi kanker.

Faktor-faktor tersebut antara lain adalah kondisi dari wanita juga penting, seperti banyak melahirkan, status gizi yang kurang baik, dan faktor lingkungan seperti merokok, penggunaan kontrasepsi jenis oral dan kekurangan vitamin. Selain faktor-faktor tersebut, ada faktor lain seperti usia pertama kali menstruasi, usia pertama kali melakukan hubungan seksual (melakukan hubungan seksual pada usia muda lebih berisiko), jumlah pasangan untuk melakukakn hubungan seksual (sering berganti pasangan seksual dan berhubungan seksual dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan seksual), riwayat infeksi berulang di daerah kelamin atau radang panggul. Semua hal tersebut dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.

Apa Saja Tanda dan Gejala Kanker Serviks?

Ada beberapa tanda dan gejala kanker serviks yang harus diperhatikan oleh para wanita. Tanda dan gejala tersebut antara lain adalah perdarahan dari jalan lahir di luar siklus haid, terutama pada saat berhubungan atau pada wanita yang sudah memasuki masa menopause, keputihan yang tidak normal, nyeri pada perut bagian bawah atau di daerah panggul, ada bau yang tidak sedap dari vagina, atau jika kanker serviksnya sudah stadium lanjut mungkin akan ada gejala sesak napas, gangguan buang air kecil, dan sebagainya.

Pencegahan Kanker Serviks

Saat ini, kanker serviks bisa dicegah. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan pemberian vaksin HPV dan pencegahan sekunder adalah dengan menemukan lesi awal dari kanker tersebut. Pemberian vaksin HPV ini efektif dilakukan sebelum seorang wanita melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. Pemberian vaksin bahkan bisa mulai diberikan mulai usia anak 9 tahun. Vaksin virus papiloma ini berisi suatu partikel yang isinya dibuat mirip dengan partikel virus. Jadi tidak berbahaya. Vaksin ini harus diberikan selama 3 kali dengan merek vaksin yang sama.

Pencegahan kedua yaitu dengan melakukan pap smear rutin untuk wanita yang sudah memasuki kehidupan seksual. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan di pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas, rumah bersalin, rumah sakit, bidan, klnik, praktek dokter, dll. Pemeriksaan ini dapat dilakukan kapan saja, kecuali sedang haid atau sesuai petunjuk dokter. Papsmear sebaiknya dilakukan 1 kali setahun.

Bagaimanapun pencegahan merupakan tindakan terbaik. Deteksi dini merupakan kunci dari pencegahan kanker serviks ini. Jadi, jangan segan melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan diri, baik anada wanita yang sudah atau belum menikah. Oke??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar