Selasa, 02 April 2013

Kaporit, Pemicu Kanker Dalam Air PAM

Hari ini aku bertamu ke rumah sahabat. Di sana, aku sempat ke kamar mandi untuk sekedar mencuci tangan. Kamar mandinya bersih. Namun airnya... bau kaporit sangat menyengat. "Begitulah air pam, berasa kaporit", kata sahabatku.

Memang sudah menjadi hal sangat umum bahwa kaporit merupakan kandungan standar dalam air pam indonesia. Zat ini sebenarnya digunakan untuk membersihkan air dari mikroorganisme yang membahayakan. Kadar yang dibutuhkan untuk keperluan ini hanya 0,2 ppm. Sangat kecil. Tapi saya juga tidak tahu mengapa dalam air pam, airnya sangat beraroma kaporit.
Alasan yang paling klasik dari hal ini adalah buruknya jaringan. Tingginya tingkat kebocoran membuat kebutuhan kaporit meningkat agar bisa mencapai titik terjauh jaringan air minum. Itulah sebabnya, jika berada dekat dengan sumber air PAM, bau kaporit sangat menyengat.

Sebenarnya teknologi yang dipakai oleh perusahaan air minum (PAM) untuk mengolah air minum sudah ketinggalan zaman. Bahkan bisa membahayakan kesehatan. Kaporit untuk memurnikan air bisa memicu kanker jika digunakan secara berlebihan dan terus menerus. Di banyak negara, chlor (kaporit) sudah mulai ditinggalkan dan diganti teknologi lain yang lebih aman misalnya ultraviolet.

Efek kaporit terhadap kesehatan cukup berbahaya. Hal ini bisa terasa ketika berenang di kolam renang dengan air berkaporit. Kulit bisa iritasi. Bagaimana jika tertelan? Dalam saluran pencernaan, kaporit dapat memicu terjadinya kanker. Nah lo...

Jadi meskipun memakai air PAM, sebaiknya untuk masak dan minum, pakai saja air yang lebih bersih dan sehat..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar