Rabu, 26 Desember 2012

Antioksidan Vs Radikal Bebas

anti oksidan


Pagi itu cerah, secerah hatiku dan juga hati par kru apotek. Buktinya? Mereka banyak tersenyum pagi ini. Maklum aja tanggal muda. Jadi dompet mereka masih ada isinya. Dan lagi semangatnya memulai hari kerja, datang ke apotek seorang gadis, cantiklah, bertanya, "Mas, apasih vitamin yang banyak mengandung anti oksidan. Sebetulnya apasih antioksidan itu. Apa bisa untuk menjaga kebugaran"? Wah.. wah.. banyak juga pertanyannya si mbak ayu ini. Tapi dasar aku ini profesional, tentu saja dengan sigap dan percaya diri aku jawab pertanyaan itu...


Apasih Antioksidan Itu?


Sebelum menjawab apa itu antioksidan, mari kita bicara tentang oksigen. Tenang.. ini bukan bicara secara teknis kimia organik. Oksigen adalah senyawa yang paling penting dalam kehidupan, selain karbon. Oksigen, dalam tuibuh berperan dalam setiap reaksi metabolisme, terutama reaksi untuk menghasilkan energi. Oksigen bereaksi dengan lemak, protein dan karbohidrat.

Dalam kondisi normal, molekul-molekul di dalam sel memiliki pasangan elektron yang lengkap sehingga stabil. Ketika terjadi reaksi dengan oksigen, molekul itu teroksidasi sehingga kehilangan elektron. Molekul tidak stabil tersebut lalu berubah menjadi apa yang disebut radikal bebas. Jadi, radikal bebas adalah produk alamiah hasil metabolisme sel. Radikal bebas sama alamiahnya dengan kita menghirup udara.

Radikal Bebas, Senyawa Perusak


Sebagai molekul tidak stabil, radikal bebas selalu berusaha “menyerobot” elektron molekul lain di dalam tubuh untuk membuatnya stabil kembali. Hal ini dapat menghancurkan bangunan dan struktur sel-sel tubuh serta mengubah ukuran dan bentuk mereka. Bayangkanlah proses perusakan sel ini seperti perkaratan besi oleh oksigen yang menghancurkan bentuknya.

Kerusakan sel-sel tersebut pada akhirnya menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan. Radikal bebas yang berlebihan dapat memicu dan memperparah penyakit jantung, penyakit infeksi, tumor dan kanker, penyakit mata (seperti katarak dan glukoma), penyakit kulit (seperti alergi dan dermatitis), dan lainnya serta mempercepat proses penuaan. Perlu diingat, radikal bebas bisa berasal dari dalam tubuh ataupun dari luar. Lingkungan tidak sehat, udara yang tercemar, makanan instant merupakan sumber-sumber radikal bebas yang berasal dari luar tubuh.

Antioksidan, Anti Radikal Bebas


Biasanya, tubuh memiliki sistem pertahanan alami untuk menetralisir radikal bebas agar tidak berkembang menjadi berbahaya. Sistem pertahanan tubuh ini, yang menetralisir efek radikal bebas disebut dengan antioksidan. Jadi antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses terjadinya radikal bebas, dan juga menetralisirnya.

Dalam tubuh antioksidan ini berupa berbagai enzim seperti katalase,  superoksida dimustase (SOD), dan glutation dimustase. Selain itu antioksidan yang lain berasal dari makanan seperti Vitamin C dan E, beta karoten dan flavonoid. Namun, pengaruh lingkungan dan kebiasaan buruk seperti radiasi ultraviolet, polusi, kebiasaan mengkonsumsi “junk food” dan merokok dapat membuat sistem pertahanan tubuh kewalahan menghadapi radikal bebas yang berjumlah besar.

Sumber Antioksidan


Mengkonsumsi lebih banyak antioksidan membantu tubuh untuk menetralisir radikal bebas berbahaya. Antioksidan berperan menetralisir radikal bebas dengan “menyumbangkan” elektron sehingga membuatnya stabil. Diperkirakan ada lebih dari 4.000 senyawa dalam makanan yang berfungsi sebagai antioksidan. Yang paling banyak dipelajari adalah beta karoten (pro vitamin A), vitamin C, vitamin E, asam fenolik, selenium, klorofil, karotenoid, flavonoid, glutasion, koenzim Q10, melatonin, dan likopen. Perlu dicatat bahwa vitamin A sendiri bukan antioksidan.

Sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, rempah-rempah dan teh/ teh hijau adalah makanan yang kaya unsur antioksidan. Bagi Anda yang sibuk dan cenderung tidak dapat makan dengan pola makan berimbang, kini banyak tersedia suplemen kesehatan yang menyediakan antioksidan ekstra secara praktis. Beberapa produk suplemen/vitamin seperti vitamin C (Enervon C, Vitalong C, Protecal, Redoxon, Ester C), vitamin E (Nature E, Triomin E), berbagai ekstrak buah dan sayuran, koenzim Q10 (Co Q10, Q10, Car Q) banyak tersedia di apotek dan toko obat. Jadi sebenarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar