Rabu, 18 April 2012

Bedah Caesar Tak Selamanya Baik Untuk Kesehatan Bayi

Bedah Caesar

Bedah caesar adalah salah satu pilihan metode persalinan yang dapat menimbulkan risiko, baik bagi ibu maupun bayi. Namun tak sedikit yang masih berasumsi bahwa metode ini aman dan tidak akan memicu risiko kesehatan khususnya bagi bayi.

Sebuah riset terbaru mengungkapkan bahwa bedah caesar tetaplah merupakan suatu prosedur persalinan yang sangat berisiko khususnya bayi. Bahkan bedah caesar juga dinilai tidak banyak menolong bayi prematur yang tergolong small for gestational age (SGA) atau ukuran dan bobot badannya di bawah rata-rata. Penelitian di Amerika Serikat mengatakan bahwa bayi SGA yang dilahirkan melalui proses persalinan caesar mencatat kasus yang lebih tinggi sindrom gangguan pernafasan ketimbang bayi prematur yang lahir melalui vagina (normal).

Tak pelak penemuan ini membalikkan kepercayaan selama ini bahwa persalinan caesar memiliki sedikit risiko atau bahkan tak menimbulkan risiko bagi kesehatan bayi. Meskipun dalam banyak contoh, operasi caesar secara medis diperlukan untuk kesehatan bayi atau ibu, penelitian ini menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus cara ini tidak bermanfaat untuk beberapa bayi.

Dalam risetnya, peneliti melakukan review akte kelahiran sebanyak 2.560 bayi dengan ukuran dan berat badan kecil yang lahir secara prematur. Proses persalinan secara caesar umumnya dilakukan pada bayi-bayi yang didiagnosis mengalami hambatan pertumbuhan intrauterin yang tidak berkembang secara normal di dalam rahim. Dalam penelitian ditemukan bahwa bayi yang menjalani operasi caesar saat usia kehamilan belum memasuki 34 minggu memiliki kemungkinan risiko 30 persen lebih tinggi mengalami sindrom gangguan pernafasan ketimbang bayi yang lahir melalui vagina pada usia kehamilan yang sama. Sementara pada bayi yang mampu bertahan hidup, umumnya sering menghadapi masalah kesehatan seumur hidup, seperti masalah pernapasan, cerebral palsy, ketidakmampuan belajar dan lainnya.

Para peneliti mengatakan, jika kondisi kehamilan sehat dan tidak ada komplikasi yang mengharuskan lahir lebih awal, wanita harus menunggu sampai waktu persalinan itu tiba dengan sendirinya, atau setidaknya sampai usia kehamilan memasuki 39 minggu. Mengapa? Peneliti berangapan bahwa banyak organ penting bayi, seperti otak dan paru-paru, yang belum sepenuhnya berkembang sempurna pada usia kehamilan dibawah 39 minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar